Enough is not enough

Manusia memang tidak pernah puas, ketika kita merasa kurang dan menginginkan sesuatu kita datang dan memohon kepadaNya. Anehnya ketika keinginan kita sudah dikabulkan ternyata muncul keinginan lain yang ingin dipuaskan. Ya…itulah manusia, keinginannya terus bermunculan dan ingin terus dipuaskan, itu yang membedakan kita denganNya.

Berkaca pada diri sendiri, memang saat ini gw belum puas dengan apa yang sudah gw dapatkan. Jadi inget dulu waktu masa-masa akhir kuliah pengen banget lulus cepet, pengen cepet kerja biar ngerasain rasanya punya penghasilan sendiri. Akhirnya semua keinginan gw terkabulkan, sesuai lagi dengan apa yang gw rencanakan. Sebelum selesai kuliah magang, skripsi selesai, lulus langsung dapet kerja. Anehnya ketika sebagian besar keinginan gw sudah terkabulkan, kok gw jadi bingung sendiri ya? Jadi ragu sama kemampuan diri sendiri? Ragu apa benar ini yang gw inginkan untuk seterusnya? Apa iya gw sanggup bertahan? Kayaknya keraguan itu memang gak akan pernah hilang dari hati gw.

Makin parahnya keraguan itu berkembang menjadi sebuah ketakutan. Ketakutan yang selalu menghantui pikiran gw. Apalagi kalau bukan ketakutan “kegagalan masa depan”, maksudnya takut nantinya masa depan gw tidak seperti yang gw cita-citakan.

Menurut filosofi orang-orang sukses untuk mencapai kesuksesan itu harus dimulai dari menentukan tujuan hidup. Ketika kita udah nentuin pilihan hidup, ya stick to it and give your best to it. Tapi terkadang untuk konsisten dengan pilihan kita itu suliiittttt bangettt.

Mungkin apa yang gw rasakan sekarang itu proses untuk mewujudkan apa yang gw inginkan. Amien deh kalo emang bener gitu. Berat seh, banyak godaan, banyak cobaan, moga-moga aja semuanya itu bisa gw lalui.


Cheers,


N